Selasa, 21 April 2020

Metagenesis Tumbuhan Paku dan Lumut

Metagenesis Tumbuhan Paku dan Lumut| Hai teman-teman, kali ini kita akan membahas seputar Biologi. Pernahkah anda mendengar metagenesis ?.. pastinya pernah dan sudah tahu. Jika sudah tahu kali ini kita akan membahas tentang proses dan mekanisme pada Metagenesis tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan lumut (bryophyta). Pembahan ini pernah kita pelajari sebelumnya mungkin dikelas 3 SMP dan kelas 1 SMA, maka dari itu pembahan ini dapat dikatakan mengulang sebenarnya tapi untuk memperjelas dan mengingatkan teman-teman tentang metagenesis tumbuhan paku dan lumut dalam proses dan mekanisme metagenesisnya yang dapat teman-teman saksikan seperti dibawah ini..

Metagenesis Tumbuhan Paku dan Lumut 

1. Metagenesis pada Tumbuhan Lumut 
Pada tumbuhan lumut daun misalnya, spora tumbuh menjadi protonema, protonema tumbuh menjadi tumbuhan lumut, tumbuhan lumut akan menghasilkan anteridium (alat perkembangbiakan jantan) dan arkegonium (alat perkembangbiakan betina). Kedua organ ini dapat berada dalam satu tumbuhan (berumah satu), dapat juga berada pada tumbuhan yang berbeda (berumah dua). Anteridium akan menghasilkan sperma, dan arkegonium akan menghasilkan ovum. Karena itulah tumbuhan lumut disebut sebagai gametofit (bersifat haploid), n) atau tumbuhan penghasil gamet. 
 kali ini kita akan membahas seputar Biologi Metagenesis Tumbuhan Paku dan Lumut

Pertemuan antara sperma dan ovum akan menghasilkan zigot yang akhirnya berkembang menjadi sporofit (bersifat diploid, 2n) atau tumbuhan penghasil spora. Pada lumut daun, sporofit tetap menempel pada ujung tumbuhan lumut. Pembentukan spora pada sporofit terjadi melalui pembelahan sel-sel induk dalam sporangium. Sedangkan pembentukan sporofit dimulai dari pertemuan sperma dan ovum. 

2. Metagenesis pada Tumbuhan Paku
Metagenesis tumbuhan lumut sedikit berbeda dengan metagenesis tumbuhan paku. Spora pada tumbuhan paku akan tumbuh atau berkecambah menjadi protalium. Protalium tumbuh menghasilkan alat perkembangbiakan jantan dan betina, yakni antreridium dan arkegonoium. Karena itulah protalium disebut sebagai gametofit. Apabila anteridium dan arkegonoium dihasilkan dalam satu protalium, maka disebut berumah satu, sedangkan bila dihasilkan pada protalium yang berbeda disebut berumah dua. 

Sperma dan ovum yang dihasilkan dari kedua alat perkembangbiakan tersebut bertemu dan menghasilkan tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang dewasa akan memiliki daun yang menghasilkan spora, yang disebut sporofil. Oleh karna itu tumbuhan paku disebut sebagai sprofit. Untuk lebih jelasnya, lihat skema metagenesis antara tumbuhan lumut dengan tumbuhan paku.
 kali ini kita akan membahas seputar Biologi Metagenesis Tumbuhan Paku dan Lumut
Sekian artikel tentang Metagenesis Tumbuhan Paku dan Lumut semoga bermanfaat