Kamis, 16 Mei 2019

Definisi Agama

 sistem budaya dan pandangan hidup yang terorganisir yang menghubungkan dengan tatanan keh Definisi Agama
Agama adalah suatu tatanan kepercayaan, sistem budaya dan pandangan hidup yang terorganisir yang menghubungkan dengan tatanan kehidupan, Agama juga dapat diartikan sebagai suatu tatanan sistem kepercayaan yang mengatur terkait peribadatan kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Secara etimologi kata 'agama' berasal dari bahasa Sanskerta  yang artinya 'tradisi', atau 'tidak kacau' sehingga dapat disimpulkan bahwa agama adalah peraturan yang menghindarkan manusia dari kekacauan, serta mengantarkan menusia menuju keteraturan dan ketertiban. namun adapula yang mengartikan bahwa agama terangkai dari dua kata, yaitu a yang berarti 'tidak', dan gam yang berarti 'pergi', tetap di tempat, kekal-eternal, terwariskan secara turun temurun. Pemaknaan seperti itu memang tidak salah karena dalam agama terkandung nilai-nilai universal yang abadi, tetap, dan berlaku sepanjang masa.

Definisi Agama menurut beberapa ahli

1. Anthoni F. C. Wallace

Menurut Anthoni F. C. Wallace, definisi agama adalah seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi melalui adanya mitos dan menggerakkan kekuatan supranatural agar terjadi perubahaan keadaan pada manusia dan alam semesta.

2. H. Moenawar Chalil

Menurut H. Moenawar Chalil Agama adalah perlibatan yang merupakan tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atas pengakuannya.

3. Damianus Hendropuspito

Menurut Damianus Hendropuspito, pengertian agama adalah suatu sistem nilai yang mengatur hubungan antara manusia dengan alam semesta yang memiliki keterkaitan dengan keyakinan.

Karakteristik  agama

 Menurut L. B. Brown dalam bukunya Psychology and Religion terdapat lima karakteristik agama:

1. Tingkah laku (behaviour)

Tingkah laku (behaviour) atau praktek-praktek yang menggambrakan keadaan agama, dikembangkan biasanya melalui kerap tidaknya pergi ke gereja, membaca injil dan sebagainya.

2. Iman (believe)

 Iman biasanya dihubungkan dengan kerangka kepercayaan yang umum dan yang khusus tertentu.

3. Pengalaman (experience)

Pengalaman (experience) dan kesadaran tentang sesuatu yang transeden yang dapat memberikan dasar yang kokoh bagi kehidupan keagamaan.

4.keterikatan (involvement)

Keterikatan (involvement) dengan suatu jama’ah yang menyatakan diri sebagai institusi nilai, sikap atau kepercayaan.

5. Dampak konsekuensi (Consequential effects)

Dampak konsekuensi  dari pandangan-pandangan keagamaan dalam tingkah laku yang non-agama dan dalam tingkah laku moral.